Dongeng Jamur Pelawan
Pada jaman dahulu kala, di kerajaan langit, terdapat sebuah kerajaan jamur tempat para jamur tinggal. Terdapat banyak macam jamur dengan berbagai macam warna…ada jamur merah, oranye, coklat, kuning, putih, coklat dan lain-lain.
Di kerajaan jamur, terdapat pasukan-pasukan jamur sesuai dengan jenis jamur. Masing-masing pasukan dipimpin oleh Kepala pasukan yang mempunyai kekuatan khusus. Pasukan jamur Oranye yang dipimpinnya sangat kompak dan patuh kepada kepala pasukannya. Kepala pasukan jamur oranye sering mengadakan pesta. Jamur jamur itu suka sekali dengan sesuatu yang bersinar. Mereka juga suka dengan suara keras, karena menganggap hal tersebut membuat mereka lebih bersemangat. Ketika di bumi mulai musim penghujan, dan mulai ada kilat yang saling sambar menyambar, bagi mereka hal tersebut adalah bagaikan kembang api di musim panas dan suara petir seperti tabuhan genderang penyemangat sebelum turunnya hujan.
Kepala pasukan jamur sering mengajak pasukannya berpesta di pinggiran awan yang langsung dapat melihat ke bumi. Dari situ, terlihat sebuah pulau yang bentuknya menyerupai bebek, bagaikan bebek yang sedang berenang-renang di perairan luas.
Pada suatu hari, pasukan jamur mulai mendengar suara petir yang sangat mereka tunggu2. Mereka akan duduk di pinggiran awan, menatap munculnya kilat yang menyambar ke pulau yang ada di bawah mereka.
Lihat-lihat……ada kembang api!!!!…..Waaa …indahnyaaaa….
Wah iya….alangkah bagusnya ya…
Hmm…kalau di lihat dari bawah seperti apa yaa… pasti tambah bagus….kalau dari sini sering tertutup awan….kata salah satu anggota pasukan jamur.
Ketua pasukan, coba kalau kita turun…pasti akan terlihat lebih jelas.
Ayo kita minta ijin ke Raja jamur! Kata anggota pasukan tersebut
Baiklah! AKu akan minta ijin ke Raja jamur, jawab kepala pasukan jamur oranye.
Kemudian berangkatlah kepala pasukan jamur oranye menemui Raja jamur untuk meminta ijin
Wahai Raja jamur, kami minta ijin untuk turun ke bumi…kami ingin melihat kembang api dari sana…pasti akan terlihat lebih bagus lagi.
Mendengar permintaan tersebut, Raja jamur menolaknya. Pasukan jamur Oranye pun kecewa. Mereka kembali ke kediamannya dengan wajah sedih.
Mereka berpikir keras bagaimana agar mendapatkan ijin dari Raja Jamur.
Untuk yang kedua kalinya, pasukan jamur meminta agar kepala pasukan bersedia menghadap ke Raja jamur untuk meminta ijin. Kali ini pasukan jamur oranye mempersiapkan oleh-oleh permen manis yang sangat memikat, baik dari bentuk maupun warnanya….berharap agar Raja jamurpun mengijinkan mereka.
Sekali lagi mereka mendapatkan penolakan dari sang Raja Jamur.
Ternyata mereka tidak berputus asa. Untuk yang ketiga kalinya, Kepala pasukan jamur memimpin pasukannya untuk mendatangi kembali sang Raja jamur. Kali ini sang Rajapun murka.
Raja Jamur berkata:
Jika kalian turun ke bumi, kalian tidak akan bisa kembali lagi ke sini!!! Kalian akan selamanya ada di bumi, di pulau yang kalian sukai itu, sambil menikmati kembang api. Tapi ingat!!....kalian akan menjadi santapan mahluk bumi. Dan kalian tidak akan dapat lari dari mereka. Mereka akan berebutan memburu dan memangsa kalian. Iya…di hutan itu kalian akan dicari dan diburu.
Maka turunlah kalian!!!
Mendengar kutukan sang Raja Jamur, kepala pasukan jamur Oranye ternyata tidak gentar. Secara diam-diam Dia mempimpin pasukannya untuk turun ke bumi, ke sebuah pulau yang bernama pulau Bangka, dan bersembunyi di sebuah hutan yang bernama Hutan Pelawan. Mereka menyelinap di antara pepohonan hutan pelawan. Sang Kepala pasukan berada di paling depan untuk melihat kondisi hutan Pelawan, apakah aman untuk mereka. Tiba-tiba, Ketika sang Kepala pasukan sampai ke pinggiran hutan Pelawan, Sang Raja Jamurpun mengetahuinya, dan turunlah kutukan dari sang Raja Jamur.
Ketika itu juga kepala pasukan jamur Oranye menjadi kaku, tidak bisa berjalan lagi. Kaki mereka menghujam ke tanah hutan Pelawan tanpa bisa digerakkan kembali. Sang kepala pasukan jamur pelawan berusahan mengeluarkan kekuatannya untuk dapat melawan tetapi sia-sia. Kekuatan yang dikeluarkan oleh kepala pasuka jamur Oranye itu kemudian menyebabkan sang kepala pasukan memiliki racun di tubuhnya, dan tidak dapat dimakan oleh mahluk bumi. Akan tetapi, pasukan jamur oranye kemudian menjadi buruan mulai dari serangga, kancil apalagi manusia. Rasanya yang sangat enak dan khasiatnya yang juga banyak bagi manusia menyebabkan umur jamur ini di bumi tidaklah lama…hanya 10 hari mereka akan habis diburu dan dimangsa.
Sang Kepala pasukan jamur merasa kesepian. Pada saat tidak ada petir dia akan bersembunyi, dan akan muncul kembali Ketika musim petir mulai kembali. Sang kepala pasukan jamur akan memanggil pasukan-pasukannya yang tertinggal di langit untuk menemaninya di hutan Pelawan. Masih ada yang menyembunyikan diri menggunakan daun-daunan di balik pohon-pohon di hutan pelawan, dan berkembang biak. Mereka akan dapat dilihat Ketika musim petir yang merupakan kembang api buat mereka, dan kemudian menjadi buruan mahluk bumi. Begitulah seterusnya sehingga semakin lama jumlah jamur Oranye yang kemudian dipanggil masyarakat Bangka Belitung sebagai “kulat pelawan” itu menjadi semakin langka.


