Pernah berjalan sambil tidur? Aneh kan, tapi ini ada yang lebih aneh. Yaitu burung Albatros dapat tidur sambil terbang! Wah, bisa jatuh dong. Bagaimana sih caranya mereka tidur sambil terbang?

 

Albatros perlu tidur sambil terbang karena terbangnya sangat jauh, dapat mencapai 500 kilometer nonstop, loh. Rata-rata dia terbang 800 kilometer dalam 12 jam. Wow, keren kan? Burung Albatros menghabiskan 92% hidupnya di lautan, tidak ada daratan untuk istirahat dulu. Hal ini dimungkinkan karena gaya terbangnya yang unik. Burung ini tidak perlu mengepakkan sayapnya ketika terbang seperti burung lainnya. Ia cukup melayang saja mengikuti angin bertiup. Sayapnya tahan terentang berjam-jam karena ada kunci pada sayapnya sehingga tidak merasa pegal. Gaya terbang seperti ini juga sangat menghemat energi. Sebagai contoh, burung Albatros dengan berat 10 kg hanya kehilangan 1% berat tubuhnya ketika melakukan perjalanan sejauh 1.000 km. Gaya terbang Albatros kemudian ditiru manusia dalam terbang layang.

 

Burung Albatros senang tinggal di laut karena disana makanan berlimpah. Burung ini memakan cumi-cumi, ikan, dan udang, dengan cara memakan hewan yang terdampar, berburu di permukaan air, dan menyelam. Lalu darimana Albatros minum? Ternyata, ia juga dapat minum air laut yang asin, di dalam tubuhnya ada mekanisme yang memisahkan garam dan mengeluarkannya. Para ilmuwan telah menemukan 24 spesies Albatros, yang semuanya berbadan pendek gemuk, kaki berselaput, sayap yang panjang, dan paruh bengkok. Wah, jadi burung Albatros memang dapat hidup lama di laut, ia dapat makan dan minum dari laut bahkan dapat tidur di atas laut ?

 

Tapi walaupun lebih sering hidup di atas laut, burung ini tetap menyimpan telurnya di daratan. Biasanya mereka hidup berkoloni di pulau-pulau yang tepencil. Misalnya di semenanjung Otago, Dunedin, Selandia Baru. Disana tinggal Albatros Buller dan Albatros Kaki Hitam. Burung-burung ini membuat sarang di bawah pohon di hutan terbuka. Area koloni Albatros tampak penuh dengan ratusan Albatros. Rata-rata dalam 100 m2 terdapat sekitar 70 ekor.

Umumnya Albatros baru kawin setelah usia 5 tahun, cukup terlambat dibanding burung-burung lain. Burung Albatros memang agak lama untuk dewasa. Ia baru mandiri dan terbang bebas ke lautan setelah usia sekitar 280 hari. Induk Albatros akan mengajari mereka terbang mengarungi lautan. Sejak itulah mereka meninggalkan sarang. 

Namun Albatros akan kembali ke sarangnya setelah dewasa. Biasanya Albatros akan membuat sarang dimana dulu mereka dilahirkan. Jadi walaupun ia telah menjelajah jauh sampai ribuan kilometer, akan tetap kembali ke kampung halaman untuk kawin dan bertelur. Wow, Albatros ini cinta tanah air yah ? Kebiasaan bertelur di kampung halaman juga dialami hewan-hewan lain, misalnya ikan Salmon. Kebiasaan ini disebut philopatric. 

 

Burung Albatros mempunyai usia yang cukup panjang. Hampir semua spesies rata-rata dapat hidup sampai 50 tahun. Bahkan Albatros Northern Royal dapat bertahan hidup sampai usia 61 tahun.

Namun walaupun usia Albatros panjang, ia termasuk burung yang rentan. IUCN mendata sekitar 21 spesies Albatros dinyatakan terancam punah. Hal ini disebabkan perburuan bulu Albatros. Sekarang ini keberadaannya semakin terancam akibat polusi laut dan menurunnya jumlah ketersediaan ikan dan makanan mereka. Beberapa pemangsa seperti kucing dan tikus juga seringkali mencuri telur-telur Albatros. Kasihan yah?

Saat ini tengah diupayakan penangkaran dan pelestaraian burung Albatros. Semoga saja burung unik ini tetap lestari. Kebanyakan koloninya ditemukan di daerah Atlantik dan Fasifik Utara.

 

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Procellariiformes

Famili: Diomedeidae

Genus: