Celengan Ajaib Daffa
Oleh: Sofia Mafaza
23/8/2025
Daffa anak laki-laki kelas 4 SD. Dia suka sekali jajan. Setiap hari, uang saku dari ibunya selalu habis. Daffa suka jajan permen, es krim, atau mainan di dekat sekolah. Ibunya sering mengingatkan Daffa agar bisa menabung. Namun, Daffa selalu menjawab “nanti saja, bu. Uangnya cuma sedikit.”
Suatu hari, ibu memberikan celengan, warnanya biru.
“Ini celengan ajaib.” Kata ibu sambil tersenyum.
Daffa jadi penasaran. Ia memegang celengan itu, lalu membukanya. “Ajaib apanya, bu? Ini kosong…”
“Keajaiban ada di tanganmu, Daf.” Jawab ibu. “Setiap kamu bisa menahan untuk tidak jajan sembarangan, lalu memasukkan uang ke sini. Itu berarti kamu sedang menanam benih. Lama kelamaan, benih itu akan tumbuh menjadi sesuatu yang kamu inginkan.”
Daffa mulai berpikir. Ia ingin memiliki mobil-mobilan seperti punya Rama.
Mobil-mobilannya bagus sekali, ada remote controlnya. Namun, harganya mahal. Uang saku Daffa hanya sepuluh ribu sehari.
Keesokan harinya, teman-teman Daffa membeli es krim sepulang sekolah. Daffa menelan ludah. Daffa ingin sekali makan es krim. Namun, ia teringat dengan celengannya di rumah.
Daffa meneruskan perjalanan pulang. Sampai di rumah, ia memasukkan sisa uang saku ke celengan ajaib. Besoknya lagi, Daffa masih latihan menabung. Ia sudah tidak jajan permen setiap hari.
Kadang, Daffa masih membeli jajan. Tapi sudah tidak sesering biasanya. Daffa rajin menyisihkan uang sakunya di celengan. Sambil membayangkan mobil-mobilan yang diharapkan.
***
Seminggu terlewati. Lalu dua minggu, sampai sebulan. Celengan Daffa semakin berat. Dengan dibantu ibunya, Daffa membuka celengan. Terdapat tumpukan uang kertas dan receh di dalamnya. Mata Daffa berbinar melihat isi celengannya. Ia tak menyangka, berhasil mengumpulkan uang sebanyak itu. Daffa dan ibunya menghitung uang bersama-sama. Ternyata uang yang terkumpul sudah cukup untuk membeli mobil-mobilan.
Daffa senang sekali. Ia memeluk celengannya erat. “Terima kasih celengan ajaib!”
Ibu tersenyum dan berkata “bukan celengannya yang ajaib, Daf. Itu karena kamu pintar berlatih menabung. Kamu sudah tahu bahwa kalau punya keinginan, kita harus bisa menyisihkan uang untuk membelinya.”
Sejak saat itu, Daffa rutin menabung. Tidak hanya untuk membeli mainan. Ia juga membeli buku dan peralatan sekolah lainnya. Sekarang Daffa sudah tahu pentingnya menabung. Dengan mengatur uang, dia bisa mencapai tujuannya. Celengan biru sekarang menjadi teman setianya.
— Tamat —