Judul : Petualangan ke Masjid-Masjid Bersejarah di Dunia
Penulis : Fitri Restiana
Ilustrator : Regu Kancil Studio
Penerbit : Gema Insani
Cetakan : Kedua, April 2021
Tebal : 72 halaman
ISBN : 978-602-250-700-0
Dr. Raghib Sirjani pernah memaparkan, “Mengisahkan sejarah adalah salah satu cara Allah untuk mendidik Rasulullah.”. Dalam surah Hud ayat 120 Allah berfirman, “Dan semua kisah rasul-rasul, Kami ceritakan kepadamu (Muhammad), agar dengan kisah itu Kami teguhkan hatimu; dan di dalamnya telah diberikan kepadamu (segala) kebenaran, nasihat dan peringatan bagi orang yang beriman.”
Menilik dari pendapat keduanya, jelas sekali bahwa mempelajari sejarah itu sangat penting. Sejarah tidak hanya membuat kita tahu dan terhubung dengan masa lalu. Akan tetapi, melalui sejarah kita dapat memperoleh wawasan serta motivasi hebat dari para tokoh zaman dahulu. Karena itulah memberikan bacaan bertema sejarah pada anak itu sama pentingnya dengan memberikan bacaan dengan tema lainnya.
Komik Petualangan Masjid-Masjid Bersejarah di Dunia ini, dapat menjadi salah satu bacaan menarik bagi anak. Dalam komik ini setidaknya pembaca tidak hanya terhibur dengan kisah yang diparkan penulis. Akan tetapi kita dapat menemukan banyak sekali wawasan baru tentang sejarah Islam di dunia, serta secara tidak langsung melalui kisah-kisah ini kita dapat menumbuhkan keimanan dan kecintaan kita pada Allah dan Islam.
Komik ini sendiri bercerita tentang petualangan dua saudara kembar yaitu Zahra dan Adzan dan teman-temanya—ada Khalid serta Chen. Mereka awalnya mendapatkan tugas untuk membuat makalah yang berisi tentang masjid-masjid bersejarah di dunia. Kebetulan orang tua si kembar mendapat paket umrah dan mengajak Zahra, Adzan sekaligus Khalid untuk ikut serta. Mereka pun memanfaakan kesempatan itu untuk melihat dan mencari tahu tentang sejarah Masjid Nabawahi, Masjid Quba dan Masjidil Haram.
Mereka akhirnya tahu bahwa Masjid Quba, masjid pertama yang dibangun Rasulullah pada 622 Masehi. Masjid tersebut berada kurang lebih 5 kilometer dari kota Madinah. Masjid tersebut dapat menampung sekitar 20.000 jamaah. Masjid tersebut dilengkapi juga dengan perpustakaan. Lalu masjid itu mengalami renovasi beberapa bagian, pada 1984 pada saat Arab Saudi berada di bawah kepemimpinan Raja Fahd bin Abdul Aziz.
Selain itu mereka juga berksempatan mendengar sejarah Masjid al-Aqsha. Dikisahkan bahwa bahwa sebelum Ka’bah menjadi kiblat umat Islam, kurang lebih 17 bulan saat berada di Madinah, Rasulullah shalat menghadap Al-Quds atau Al-Aqsha. Baru setelah itu Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk menghadap ke Ka’bah. Perintah itu Allah jelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 144.
“Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.” (halaman 17)
Setidaknya ada 20 masjid yang dijelaskan penulis melalui kisah dalam komik dan dilengkapi fakta sejarahnya. Di sini kita tidak hanya disuguhi sejarah masjid-masjid yang berdiri di sekitar Arab Saudi. Ada Masjid Negara di Malaysia yang dibangun pada 1965 Masehi. Lalu ada Masjid Hagia Sophia di Turki, yang dulunya—pada tahun 537 sampai 1453 Masehi adaah katedral Ortodoks. Pada 1 Februari 1935 dijadikan museum pada masa kepemimpinan Mustafa Kemal Attaturk, selanjutnya Hagia Shopia dikembalikan menjadi masjid pada masa kepemimpinan Recep Tayyip Erdogan (halaman 35).
Masih banyak sejarah lain yang dapat kita temukan, seperti Masjid Istiqlal, Masjid Niujie, Masjid Agung Umayyah, Masjid Cardoba, dan lain sebagainya. Di sini kita benar-benar diajak melihat kebesaran Islam melalui jejak pembangunan masjid juga proses penyebaran Islam itu sendiri. Islam tidak hanya berjaya di negeri asalnya, ia tumbuh dengan pesat menjadi agama yang besar di berbagai belahan dunia. Kemudian kita dapat melihat bagaimana perjuangan Zahra dan kawan-kawannya dalam menyelesaikan tugas dengan baik.
Srobyong, 01 Agustus 2023


