Judul : Pahlawan Kota Kita
Editor : Watiek Ideo & Nindia Maya
Ilustrator : Laila Hafidhotul, dkk
Penerbit : Gramedia
Cetakan : Pertama, 2019
Tebal : 158 halaman
ISBN : 978-602-0634-8-07
Pahlawan seringkali identik digambarkan sebagai sosok yang memiliki jasa dalam perjuangan panjang kemerdekaan Indonesia. Padahal anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Selain para tokoh perjuangan, banyak profesi lain di sekitar kita yang sejatinya merupakan pahlawan yang patut kita hargai jasa-jasanya. Karena tanpa mereka telah melakukan banyak hal untuk kepentingan masyarakat tanpa kenal lelah dan letih. Mereka selalu bertanggung jawab dan mendedikasikan diri demi kepentingan bersama.
Pahlawan Kota Kita mengajak anak-anak untuk mengenal berbagai profesi luar biasa di sekitar kita. Dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami, buku ini cocok dibaca anak dari usia lima tahun ke atas. Apalagi dengan tambahan ilustrasi yang menarik dan berwarna, saya rasa hal itu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi anak untuk menikmati setiap lembar kisah yang diceritakan para penulisnya.
Di antaranya ada kisah bertajuk “Tangis Tabebu” yang diceritakan dengan apik oleh Kak Meutia. Dalam kisah penulis mengajak anak untuk belajar mencintai lingkungan dengan tidak suka menempelkan poster sembarangan di pohon atau menggambar sembarangan di bangku di taman kota. Karena kebiasaan itu selain merusak tanaman, hal itu juga bisa merusakan keindahan taman. Selain itu anak juga diajak belajar untuk tidak membuang sampah sembarangan di taman.
Oleh karane itu kita harus bersyukur dengan menghargai profesi petugas kebersihan dan pertamanan. Tanpa mereka taman kota sudah pasti menjadi gudang sampah dan pemandangan yang ada tidak akan tertata rapi. Memang kelihatannya pekerjaan itu sederhana, tidak bergengsi dan terlihat biasa saja. Namun tugas mereka sebenarnya sangat luar biasa. Mereka merawat taman dengan baik, sehingga keadaannya selalu terawat rapi. Mereka juga selalu menjaga kebersihan, sehingga taman selalu bersih dan asri.
Ada lagi yang itu profesi Satpam atau satuan pengaman. Jika kita amati profesi ini tidak begitu menarik dibanding profesi sebagai polisi atau dokter. Tetapi jangan salah, profesi ini juga memiliki peran yang sangat penting bagi masyarakat. Karena tugas satpam adalah menjaga keamaan di suatu lingkungan atau perkantoran. Selain itu tugas mereka adalah mencegah atau mendeteksi jika ada penyusup dan pencuri. Satpam juga bertugas untuk melindungi dan mengawal barang atau aset perusahaan dan banyak lagi.
Sebagaimana dalam kisah Sepeda Pak Rahman yang diceritakan Kak Rizka. Pak Rahman ini merupakan seorang satpam yang sangat rajin. Ia selalu berkeliling kompleks setiap hari untuk mengecek keadaan sekitar. Tapi ternyata kebiasaan Pak Rahman tidak disukai oleh Rumi si rumah dan Poli si polisi tidur. Mereka sering mengeluh suara sepeda dan teriakan Pak Rahman sangat mengganggu. Hingga suatu hari Rumi dan Poli menyadari bahwa Pak Rahman adalah sosok yang luar biasa. Kejadian apa yang membuat Rumi dan Poli berubah, bisa dibaca langsung melalui buku ini.
Ada petugas cagar budaya, di mana tugas mereka adalah melakukan penjagaan, pengamanan dan pelestarian. Mereka juga memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga cagar budaya yang menyimpan banyak cerita bersejarah (hal 36). Atau petugas penjaga satwa atau animal keeper. Mereka ini sangat luar biasa. Keberadaan mereka sangat membantu satwa langka tetap sehat dan bahagia (hal 50).
Selain itu masih ada sepuluh profesi lain yang diceritakan dengan menarik oleh para penulis, sehingga akan membuat kita belajar tentang arti penting menghargai profesi orang lain. Selain itu secara tidak langsung kita juga diajak untuk tidak bersikap ceroboh, mencintai sejarah, rajin bekerja, tidak bersikap iri, saling membantu dan banyak lagi. Buku ini menyimpan banyak sekali tambahan pengetahuan tentang berbagai profesi, juga wawasan tentang pendidikan karakter bagi anak. Menarik dan sangat rekomendasi untuk anak.
(Pernah dimuat di Kabar Madura, 8 April 2020)


