Sepulang sekolah Aisya langsung meletakkan tas ranselnya di dalam kamarnya, kemudian bergegas ke dapur untuk makan bersama Ayah dan bundanya.
“Bunda, harum sekali masakan ini,” kata Aisya sambil menghirup aroma makanan.
“Ini masakan spesial buat Aisya dan Ayah. Ayo kita makan, Bunda juga sudah lapar,” kata Bunda sambil meletakkan lauk pauk di atas meja makan.
Melihat makanan di meja perut Aisya langsung lapar dan mengambil nasi lengkap dangan lauknya.
“Aisya, kamu tidak menggosok gigi dulu, Sayang?” tanya Ayah.
“Nanti saja, Ayah, kalau sudah selesai makannya,” Aisya menjawab sekenanya.
Ayah menggelengkan kepalanya mendengar jawaban Aisya.
“Hmm … lezat sekali masakan Bunda, Aisya tidak bisa berhenti mengunyah,” ucap Aisya sambil menyendok makanannya dipiring.
“Aisya, jangan lupa ya, setelah makan nanti langsung menggosok gigi,” Ayah kembali mengingatkan Aisya yang masih makan.
Karena mulut Aisya penuh dengan makanan, ia hanya mengangguk-anggukkan kepalanya sambil melihat ayahnya. Ternyata setelah makan, Aisya lupa tidak menggosok gigi karena langsung menonton televisi hingga ketiduran di sofa.
“Aisya, bangun Nak, kamu sudah menggosok gigi belum tadi?” tanya Bunda sambil menggoyangkan badan Aisya yang tertidur.
“Iya, Bunda, sudah,” Aisya menjawab sekenanya saja karena sangat mengantuk padahal belum menggosok gigi setelah makan tadi.
Keesokan paginya Aisya merasakan ada yang aneh dengan giginya. Ia langsung menggosok giginya dengan bersih, tetapi rasa tidak nyaman masih dirasakannya. Karena harus buru-buru ke Sekolah, Aisya tidak sempat menceritakan hal tersebut kepada Ayah dan Bunda.
Sepulang sekolah Aisya meringis kesakitan sambil memegang pipi kanannya.
“Aisya, kenapa pipinya? Kok dipegang terus?” tanya Bunda sambil memperhatikan Aisya.
“Bunda, gigi Aisya terasa sakit gara-gara semalam lupa tidak menggosok gigi,” keluhnya sambil menahan rasa sakit.
“Coba sini, Bunda lihat.” Bunda memeriksa gigi Aisya dengan seksama. “Aisya, ketika selesai makan harus langsung menggosok gigi supaya sisa makanan tidak menempel di gigi dan menjadi kuman,” kata Bunda menasihati Aisya.
“Maaf, Bunda, Aisya lupa semalam tidak menggosok gigi. Tapi tadi pagi sudah menggosok gigi kenapa masih sakit ya, Bunda?” tanya Aisya dengan wajah sedih.
“Karena sisa makanan yang tertinggal sudah menjadi kuman dan bakteri pada saat Aisya tidur. Lihat, gigi Bunda, bersih dan sehat karena selalu menggosok gigi pagi dan malam,” ucap Bunda sambil memperlihatkan giginya yang rapi dan putih.
“Wah, Aisya mau seperti gigi Bunda,” teriak Aisya dengan semangat.
Sejak kejadian tersebut, Aisya menjadi rajin menggosok gigi dan merawatnya dengan baik. Sebulan sekali Aisya diajak Bunda pergi ke dokter gigi untuk memeriksa gigi-giginya yang terlanjur berlubang akibat kelupaan menggosok gigi setelah makan.
Pesan Moral
Ø Menjaga kebersihan adalah cermin dari iman, dengan menjaga kebersihan diri berarti kita memperkuat iman kita.
Ø Menjaga kebersihan dijauhi dari segala jenis penyakit