Di Balik Layar Gawai
Oleh: Ammy Kudo
18/8/2025
Aku buka layar gawai lagi. Sekali sentuh, gambar-gambar bermunculan. Berwarna-warni, dan suaranya ramai.
Di sini semua tersenyum ramah. Aku diajak menari dan bernyanyi. Aku mau ikut. Aku mau pegang jarinya. Ah, tidak bisa!
Hei, kenapa mereka tiba-tiba diam? Aku masih mau main!
Aku sentuh, aku tekan. Lebih keras. Semua tetap diam. Aku jadi bosan.
Aku guncang-guncangkan saja. Tiba-tiba layarnya menjadi gelap. Aku tak bisa apa-apa! Huh, aku jadi marah!
Seekor kupu-kupu terbang mendekat. Aku mendengar kicau burung bernyanyi riang. Aku merasakan sinar matahari yang hangat. Selamat pagi, dunia. Aku mulai tersenyum.
Kupu-kupu terbang lagi. Tunggu, aku ikut. Aku berlari, tanganku terentang seperti sayap.
Huh, lelah sekali.
Aku terduduk di bawah pohon apel. Buahnya banyak. Boleh aku petik?
Rasanya enak sekali. Terima kasih pohon.
Tunggu. Biji buah apel jangan dibuang.
Bisa jadi pohon baru di halaman rumahmu, kata kupu-kupu.
Hm, baiklah. Aku setuju.
Nanti ada pohon apel di halaman rumahku.
Teman-teman, ayo panen apel di rumahku.
Hari mulai malam.
Aku mengantuk.
Tapi aku suka. Hari ini sangat menyenangkan.
Aku terbangun di sofa.
Gawaiku sudah menyala lagi.
Tidak. Aku tak peduli. Aku sudah lelah.
Sampai besok, kupu-kupu.
— Tamat —